Duta Besar Republik Afrika Selatan, Mpetjane Kgaogelo Lekgoro, menyampaikan apresiasi atas kemajuan sektor pertanian Indonesia. Ia menilai sektor ini sebagai salah satu pilar utama dalam perekonomian nasional Indonesia. Pertemuan bilateral tersebut membahas penguatan kerja sama antara Indonesia dan Afrika Selatan, khususnya di bidang pertanian. Kemudian terbentuklah asosiasi khusus, yaitu Komite Kerja Sama Pertanian atau Joint Agriculture Corportation Committee.
Saat ini, Afrika Selatan mengekspor sekitar sembilan komoditas pertanian ke Indonesia, termasuk jeruk mandarin, pir, dan jeruk. Sebaliknya, Indonesia mengekspor minyak sawit, tekstil, dan produk makanan ke Afrika Selatan. Dari sisi perdagangan, hubungan pertanian kedua negara menunjukkan tren yang positif. Pada tahun 2024, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar USD 288,6 juta.
Dubes Lekgoro menekankan pentingnya memperkuat hubungan bilateral, tidak hanya dalam aspek politik dan ekonomi, tetapi juga di bidang sosial dan budaya. Ia menilai sektor pertanian sebagai fondasi penting dalam membangun ketahanan pangan dan menciptakan lapangan kerja di kedua negara. Kedua belah pihak harus terus berinteraksi untuk membangun hubungan yang kuat di berbagai bidang.
Kedua negara juga memiliki produk domestrik Bruto yang tinggi sehingga bisa memberikan kontribusi yang besar antar sesama negara. Di sisi lain, sektor pertanian juga memberikan kesan yang positif. Kemudian, pertemuan tersebut juga membahas pembaharuan kerja sama nota MoU yang dibuat pada tahun 2005.